Kamis, 14 Juni 2012

Hasil Simulasi Andragogi dan Pedagogi


Pritta Astuti Suryaningtyas 11-023
Andika Satria Nasution 11-104

Disini kami melakukan simulasi Andragogi dan Pedagogi dimana settingannya berada di kursus musik gitar. Disini kami melakukan peran dengan 3 orang. 2 orang sebagai murid nya dan 1 orang lagi sebagai pengajar di kursus tersebut.
Pedagogi
Guru: guru memasuki kelas “selamat siang anak-anak”
Murid 1,2: “siang pak”
Guru: “Hari ini kita akan memulai kursus, semua ambil gitar nya dan letakkan ditempat yang benar.  Dan ikuti arahan yang saya berikan”
Murid: *mengambil gitar dan mengikuti arahan guru*

Andragogi
Guru: “selamat siang anak-anak”
Murid 1,2:  “siang pak”
Guru: “hari ini saya hanya memberikan buku untuk latihan gitar nya dan saya berharap kalian bisa latihan sendiri dengan buku yang saya berikan”
Murid: *mengambil buku dan gitar lalu belajar memetik gitar sendiri*
Maksud dari andragogi disini adalah murid diajarkan memetik senar gitar dengan dibantu oleh guru lesnya, sedangkan andragogi murid diajarkan untuk belajar memetik gitar sendiri.

Jumat, 08 Juni 2012

Tugas Mini Proyek 2012



Siti Melisa Harahap 11-005
Adinda Andini 11-009
Pritta Astuti Suryaningtyas 11-023


Topik
Peran Motivasi dalam Mewujudkan Prestasi

Judul
Minat dan Motivasi Siswa dalam Proses Belajar di kelas

Pendahuluan

Alasan kami memilih judul “Peran Motivasi Dalam Proses Mewujudkan Keinginan/Prestasi pada anak SMA” adalah  karena kami ingin mengetahui seberapa besar motivasi anak dalam tingkatan belajarnya. Dalam penelitian ini kami juga ingin mengetahui bagaimana proses belajar anak,tingkat jeda waktu belajar dia. Disini kami juga ingin mengetahui apa saja yang menjadi dasar-dasar motivasi keinginan belajar si anak. Motivasi juga sangat berperan penting dalam perkembangan proses belajar si anak. Motivasi belajar bisa datang dari mana aja seperti orangtua,teman,keluarga dan lain sebagainya. Semakin banyak dukungan buat si anak maka semakin besar kemauan anak belajar, dan itu bisa dijadikan motivasi dalam mencapai prestasi yang lebih dari sebelumnya. Dan disini kami akan menjabarkan hasil dari penelitian kami tentang motivasi belajar dari siswa/siswi SMA dalam penelitian yang kami lakukan akan kelihatan besar seberapa besar motivasi belajar seorang anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya

Landasan teori

Motivasi Belajar dan Teori Perilaku (Bandura)

Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang  dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam kenyataannya, daripada membahas konsep motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswa telah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).

Mengapa sejumlah siswa tetap bertahan dalam menghadapi kegagalan sedang yang lain menyerah? Mengapa ada sejumlah siswa yang bekerja untuk menyenangkan guru, yang lain berupaya mendapatkan nilai yang baik, dan sementara itu ada yang tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang seharusnya mereka pelajari? Mengapa ada sejumlah siswa mencapai hasil belajar jauh lebih baik dari yang diperkirakan berdasarkan kemampuan mereka dan sementara itu ada sejumlah siswa mencapai hasil belajar jauh lebih jelek jika dilihat potensi kemampuan mereka? Mengkaji penguatan yang telah diterima dan kapan penguatan itu diperoleh dapat memberikan jawaban atas pertanyaan di atas, namun pada umumnya akan lebih mudah meninjaunya dari sudut motivasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Penghargaan (Reward) dan Penguatan (Reinforcement)
Suatu alasan mengapa penguatan yang pernah diterima merupakan penjelasan yang tidak memadai untuk motivasi karena motivasi belajar manusia itu sangat kompleks dan tidak bebas dari konteks (situasi yang berhubungan). Terhadap binatang yang sangat lapar kita dapat meramalkan bahwa makanan akan merupakan penguat yang sangat efektif. Terhadap manusia, meskipun ia lapar, kita tidak dapat sepenuhnya yakin apa yang merupakan penguat dan apa yang bukan penguat, karena nilai penguatan dari penguat yang paling potensial sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor pribadi dan situsional.

Penentuan Nilai dari Suatu Insentif
Ilustrasi berikut menunjukkan poin penting: nilai motivasi  belajar dari suatu insentif tidak dapat diasumsikan, karena nilai itu dapat bergantung pada banyak faktor (Chance, 1992). Pada saat guru mengatakan “Saya ingin kamu semua mengumpulkan laporan buku pada waktunya karena laporan itu akan diperhitungkan dalam menentukan nilaimu,” guru itu mungkin mengasumsikan bahwa nilai merupakan insentif yang efektif untuk siswa pada umumnya. Tetapi bagaimanapun juga sejumlah siswa dapat tidak menghiraukan nilai karena orang tua mereka tidak menghiraukannya atau mereka memiliki catatan kegagalan di sekolah dan telah mengambil sikap bahwa nilai itu tidak penting. Apabila guru mengatakan kepada seorang siswa, “Pekerjaan yang bagus! Saya tahu kamu dapat  mengerjakan tugas itu apabila kamu mencobanya!” Ucapan ini dapat memotivasi seorang siswa yang baru saja menyelesaikan suatu tugas yang ia anggap sulit namun dapat berarti hukuman (punishment) bagi siswa yang berfikir bahwa tugas itu mudah (karena pujian guru itu memiliki implikasi bahwa ia harus bekerja keras untuk menyelesaikan tugas itu). Seringkali sukar menentukan motivasi belajar siswa dari perilaku mereka karena banyak motivasi yang berbeda dapat mempengaruhi perilaku. Kadang-kadang suatu jenis motivasi jelas-jelas menentukan perilaku, tetapi pada saat yang lain, ada motivasi lain yang berpengaruh (mempengaruhi) terhadap perilaku belajar siswa.

Tujuan Penelitian

-          Untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa SMA dalam proses belajar dikelas
-          Untuk mengetahui tingkat dan minat belajar siswa SMA
-          Untuk mengetahui tingkat prestasi siswa

Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian

-       Kamera
-       Handphone
-        Alat-alat tulis (Buku, kertas dan pena)
-        Laptop
-        Reward

Subjek Penelitian

-          5 orang siswa SMA

Koresponden yang diteliti

Koresponden yang diteliti adalah tentang tingkat motivasi dan minat belajar siswa pada saat pelajaran itu berlangsung yang terjadi di dalam kelas  ,dan memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa di kelas khususnya ditingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan metode wawancara sebagai acuan kami untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil penelitian kami yang berjudul “Minat dan Motivasi Siswa Dalam Proses Belajar Di Dalam Kelas”

Metode yang digunakan
Pengambilan data dilakukan melalui proses  wawancara yaitu dengan bertatap muka serta tanya jawab terhadap koresponden yang telah dipilih secara acak dan yang memiliki prestasi disekolah. .Adapun pertanyaan - pertanyaan yang diajukan dalam angket tersebut adalah:
1.Ketika guru menjelaskan pelajaran ,apakah kamu sering bertanya ketika tidak mengerti ?Lalu apakah kamu mencoba mengulang pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru  ketika berada dirumah ?
2.Apa saja kegiatan kamu diluar jam sekolah ?
3.Kapan kamu memiliki jam belajar khusus ?
4.Kamu sebagai seorang siswa lebih sering mengerjakan pekerjaan rumah (PR) disekolah atau dirumah ?
5.Apakah kamu sering melakukan diskusi diluar jam sekolah ?
6.Apakah kamu belajar berdasarkan guru yang kamu suka atau mata pelajaran yang kamu suka ?
7.Pada saat berada di rumah, apakah kamu belajar masih dalam pantauan orang tua ?
8.Cara apa yang biasa kamu lakukan untuk dapat mengerti pelajaran tersebut ?
9.Apa yang akan kamu lakukan jika nilai kamu buruk? Apakah kamu merubah cara belajar kamu atau menambah porsi belajar kamu?
10.Apakah kamu akan termotivasi belajar jika kamu di janjikan oleh orang tua sesuatu?

Proses Analisa dan Kesimpulan

Setelah hasil jawaban dari wawancara diperoleh, maka kami akan mencarisekaligus menarik kesimpulan dari jawaban - jawaban yang diberikan oleh koresponden untuk mendapatkan hasil. Hasil kesimpulannya adalah jawaban yang paling banyak yang didapat dari koresponden.

Penjadwalan Awal yang Telah Direncanakan

NoKegiatanTanggalTempat
1.

2.
3.
4.


5.

6.
7.
8.
9.

10.

11.
Pemilihan Topik dan Judul Proyek Mini
Menentukan metode wawancara
Menentukan kebutuhan wawancara
Permohonan surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan diwawancara
Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk wawancara
Membuat pertanyaan wawancara
Membeli kebutuhan wawancara
Pelaksanaan wawancara
Membuat pendahuluan dan landasan teori
Diskusi penyimpulan hasil wawancara dan pembuatan poster
Memposting keseluruhan hasil
25 April 2012

25 April 2012
25 April 2012
7 Mei 2012


11 Mei 2012

12 Mei 2012
16 Mei 2012
16 Mei 2012
19 Mei 2012

21 Mei 2012

1 Juni 2012
Di kampus

Di kampus
Di kampus
Di kampus


Di sekolah

Di kampus
Di majestik
Di sekolah
Di tempat makan

Di kampus

Di rumah




















Kalkulasi biaya dari awal perencanaan hingga evaluasi

Reward untuk siswa : Rp.28.500
Biaya tak terduga     : Rp.99.000
Total                       : Rp.127.500

Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Proyek

NoKegiatanTanggalTempat
1.
2.
3.
4.


5.

6.
7.
8.
9.
10.

11.
Pemilihan Topik dan Judul Proyek Mini
Menentukan metode wawancara
Menentukan kebutuhan wawancara
Permohonan surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan diwawancara
Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk wawancara
Membuat pertanyaan wawancara
Membeli kebutuhan wawancara
Pelaksanaan wawancara
Membuat pendahuluan dan landasan teori
Diskusi penyimpulan hasil wawancara dan pembuatan poster
Memposting keseluruhan hasil
25 April 2012
25 April 2012
25 April 2012
11 Mei 2012


14 Mei 2012

15 Mei 2012
16 Mei 2012
16 Mei 2012
19 Mei 2012
21 Mei 2012

7 Juni 2012
Di kampus
Di kampus
Di kampus
Di kampus


Di sekolah

Di kampus
Di majestic
Di sekolah
Di tempat makan
Di kampus

Di warnet



Laporan dan evaluasi

Laporan
Setelah kami mendapatkan hasil data dari wawancara yang diisi oleh siswa-siswi SMA Kemala Bhayangkari tersebut kami memperoleh kesimpulan :

1.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari jarang bertanya didalam kelas setelah guru menjelaskan.
2.      Kegiatan siswa SMA Kemala Bhayangkari di luar jam sekolah yaitu mengikuti ekskul.
3.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari memiliki jam khusus pada malam hari.
4.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari lebih sering mengerjakan PR di rumah.
5.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari jarang melakukan diskusi di luar jam sekolah
6.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari suka belajar berdasarkan guru dan mata pelajaran kesukaannya.
7.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari tidak lagi belajar dalam pantauan orang tua di rumah.
8.      Siswa SMA Kemala Bhayangkari bertanya kepada teman jika tidak mengerti pelajaran.
9.      Apabila nilai siswa SMA Kemala Bhayangkari buruk, siswa lebih berusaha dan giat belajar.
10.  Siswa SMA Kemala Bhayangkari termotivasi belajar jika dijanjikan oleh orang tua sesuatu.

Jadi, kesimpulannya siswa SMA Kemala Bhayangkari jarang melontarkan pertanyaan apabila guru sedang menjelaskan pelajaran tertentu dan jarang melakukan diskusi di dalam kelas, tetapi siswa sering bertanya kepada temannya jika pelajaran yang mereka dapati belum dimengerti. Biasanya siswa suka belajar berdasarkan guru dan mata pelajaran yang mereka sukai. Selain itu para siswa memiliki waktu khusus untuk belajar yaitu pada malam hari dimana siswa mengerjakan pr nya dan tanpa pengawasan lagi dari orang tua mereka. Di luar jam sekolah mereka juga sering mengikuti kegiatan tertentu seperti les private, les musik, dan kegiatan ekskul lainnya. Para siswa juga lebih giat dan termotivasi belajarnya disaat nilai mereka mulai memburuk serta apabila diiming-imingi atau dijanjikan sesuatu oleh orang tuanya.

Evaluasi

No.KegiatanTanggal PerencanaanTanggal PelaksanaanTempat
1.

2.

3.

4.



5.

 6.

7.

8.
9.

10.


11.
Pemilihan Topik dan Judul Proyek Mini
Menentukan metode wawancara
Menentukan kebutuhan wawancara
Permohonan surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan diwawancara
Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk wawancara
Membuat pertanyaan wawancara
Membeli kebutuhan wawancara
Pelaksanaan wawancara
Membuat pendahuluan dan landasan teori
Diskusi penyimpulan hasil wawancara dan pembuatan poster
Memposting keseluruhan hasil
25 April 2012

25 April 2012

25 April 2012

7 Mei 2012



11 Mei 2012

 12 Mei 2012

16 Mei 2012

16 Mei 2012
19 Mei 2012

21 Mei 2012


1 Juni 2012
25 April 2012

25 April 2012

25 April 2012

11 Mei 2012



14 Mei 2012

 15 Mei 2012

16 Mei 2012

16 Mei 2012
19 Mei 2012

21 Mei 2012


7 Juni 2012
Di kampus

Di kampus

Di kampus

Di kampus



Di sekolah

Di kampus

Di majestik

Di sekolah
Di tempat makan

Di kampus


Di warnet


Poster

Testimonial Anggota

Siti Melisa Harahap (11-005)
Pertama kali saya mendengar tugas proyek mini ini saya langsung berpikiran segala hal yang rumit. Karena tugas ini langsung terjun ke lapangan dan berhadapan dengan orang-orang yang baru. Mungkin kalau tugas ini bukan tugas perkelompok dari awal sampai akhir saya pasti akan kebingungan. Tetapi karena dengan teman-teman sekelompok yang saling membantu akhirnya tugas ini selesai juga.  Dan saya rasa yang paling penting adalah kekompakkan dari satu tim.
Setelah dijalani semuanya ternyata asumsi saya mengenai kerumitan proyek mini adalah salah. Kalau dengan niat pasti semuanya pasti akan terasa lebih cepat. Dan dari tim kami sendiri mungkin hanya jadwal waktu saja yang membuat kami agak lama mengerjakannya. Terima kasih buat teman-teman yang sudah membantu kami dalam penyelesaian tugas proyek mini ini. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah SMA Kemala Bhayangkari yang sudah membantu kami mengerjakan tugas ini dan juga kepada Ibu Dina yang memberikan tugas ini sebagai gambaran untuk skripsi dan sebuah pengalaman yang sangat membantu saya ke depannya :)

Adinda Andini (11-009)
Menurut saya ini pengalaman yang sangat menantang bagi saya ,karna saya di tuntut untuk lebih peka ,lebih aktif serta lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas mini proyek ini . Kesulitan yang saya dan kelompok saya dapatkan adalah kendala waktu yang bentrok dengan  jadwal mata kuliah kami dengan pihak sekolah yang akan kami wawancara  .Tetapi hal ini membuat kami tertantang dan  lebih mengefisiensi waktu.Saya sangat bersyukur dengan semua tantangan yang telah diberikan kepada kami ,kami dapat melewatinya dengan baik walaupun sedikit ada hambatan tetapi kami bisa menutupinya dengan saling bekerja sama antara satu dengan yang lain karna setiap anggota kelompok kami saling membantu dan memiliki porsi yang sama dalam penyelesaian tugas mini proyek mini tersebut.Saya perwakilan dari kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Dina karna telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas mini proyek tersebut .Hanya ini yang bisa saya ucapkan ,apab
ila ada kekurangan mohon dimaafkanTerima kasih .

Pritta Astuti Suryaningtyas (11-023)
Ini adalah tugas lapangan pertama yang saya lakukan dari semua mata kuliah yang saya  jalani, pertama kali juga untuk turun ke lapangan untuk meneliti secara langsung. Awalnya saya merasa sangat sulit dalam melakukan tugas ini. Karena sebelum melakukan mini proyek ini dosen pengampuh tidak memberi pengarahan yang jelas terlebih dahulu. Tetapi dengan terjun langsung ke lapangan, saya bisa nanyak langsung dan bertatapan muka dengan narasumber. Dengan bertatapan muka langsung saya juga bisa melihat secara langsung apa reaksi mereka ketika menjawab  semua pertanyaan.  Dengan adanya tugas proyek mini saya bisa belajar bagaimana ketika mendapatkan tugas praktek lapangan,hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika turun lapangan. Yang membuat tugas ini agak repot mungkin cara pengerjaan nya yang terlalu rumit. Tugas proyek mini ini mengajarkan saya bagaimana kondisi ketika harus turun ke lapangan secara langsung.

pritta11023.blogspot.com

Andragogi

Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, yakni andra  yang berati orang dewasa dan agogos berati memimpin. Pendefinisian andargogi dirumuskan sebagai “Suatu Seni Ilmu Untuk Membantu Orang Dewasa Belajar”. Kata andragogi pertama kali digunakan oleh Alexander Kapp pada tahun 1883. Andragogi disebut juga sebagai teknologi perlibatan orang dewasa dalam proses pembelajaran, yaitu merupakan pengelompokkan teori belajar berdasarkan usia dan kemampuan. Orang dewasa dapat ditelusuri dari aspek giologis,psikologis,sosiologis. Untuk menjelaskan dan merumuskan konsep-konsep dasar tentang plato.  Menurut pendapat beberapa ahli, pedagogi adalah:
•    Knowles: andragogi adalah seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) dalam belajar.
•    Dugan Laird: menurut laird andragogi adalah mempelajari bagaimana orang dewasa belajar. Laird yakin bahwa orang dewasa belajar dengan cara yang signfikan berbeda dengan cara anak-anak dalam memperoleh perilaku.

Andragogi disebut juga sebagai teknologi perlibatan orang dewasa dalam pembelajaran. Prosedur yang perlu ditempuh untuk pendidik sebagaimana yang dikemukakan oleh knowles sebagai berikut:
•    Menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar melalui kerja sama dalam merencanakan program pe,belajaran
•    Menemukan kebutuhan belajar
•    Merumuskan tujuan dan materi yang cocok untuk memnuhi kebutuhan belajar
Metode pembelajaran orang dewasa terdiri atas metode individual,kelompok massal. Motivasi belajar orang dewasa terdiri atas dua, yaitu:
•    Motivasi internal: timbul dari dalam diri orang dewasa
•    Motivasi eksternal: yang berupa rangsangan yang datang dari luar diri nya.


Rabu, 06 Juni 2012

Hasil Akhir Kuisioner Online

Dari hasil data yang telah saya peroleh, saya mendapatkan 52 data yang sudah terkumpul. Dari data tersebut terdapat berbagai macam jawaban, saya membuat 2 pilihan dengan jawaban YES dan NO. Dimana pada halaman pertama saya membuat kata pengantar yang bertujuan untuk memberitahu apa maksud dan tujuan saya membuat kuisioner online ini. Di halaman kedua saya membuat data diri seperti Nama,Nim, dan Jenis kelamin. Dan dihalaman terakhir saya membuat pertanyaan, saya buat 5 pertanyaan yang harus diisi oleh teman-teman yang lainnya. Judul kuisioner yang saya ambil adalah “Pendidikan dan Teknologi”. Inilah hasil penjabaran akhir dari pertanyaan dan jawaban yang telah terkumpul datanya.
Pertanyaan pertama:
•    Apakah metode pembelajaran online lebih mudah dicerna daripada bertatapan muka langsung?
Kebanyakan teman-teman menjawab 50% yes dan 50% no. Karena belajar bertatapan muka lebih mudah untuk dicerna dan mudah diserap daripada belajar secara online. Kalau belajar online lebih susah karna kami tidak bisa bertanya langsung kepada dosen pengampuh mata kuliah tersebut.
      Pertanyaan kedua:
•    Apakah jaringan internet di fakultas sudah memenuhi standard?
70% lebih memilih jawaban no dan 30% memilih jawaban yes. Karna terkadang jaringan di fakultas lebih sering naik turun,tidak stabil sehingga terkadang meyulitkan ketika kami memakai jaringan wifi dikampus.

Pertanyaan ketiga:
•    Apakah internet dapat membantu mahasiswa dalam belajar?
Hampir 85% menjawab yes dan 15% menjawab no karna kebanyakan mahasiswa di zaman sekarang lebih memilih mengerjakan tugas atau mencari tugas dari internet. Karna di zaman sekarang internet sudah mencakup semuanya sehingga lebih memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan tugas dalam bentuk apapun.

Pertanyaan keempat:
•    Apakah setiap dosen pengampuh mata kuliah menggunakan metode belajar online?
95% memilih yes dan 5% memilih jawaban no. Karena tidak semua dosen menggunakan sistem metode pembelajaran secara online. Hanya beberapa saja yang menggunakan sistem pembelajaran online. Dan mahasiswa lebih memilih belajar langsung tatap muka daripada dengan cara online seperti gtalk,blog dan lain sebagainya.

Pertanyaan kelima:
•    Apakah anda mengalami kesulitan dalam pembelajaran online?
60% menjawab yes dan 40% menjawab no. Karena dengan sistem pembelajaran online itu tidak segampang metode pembelajaran beratatapan muka secara langsung. Kalau belajar secara langsung kita lebih puas dalam hal bertanya maupun diskusi dengan dosen pengampuh mata kuliah tersebut. Sedangkan dengan metode online kita tidak puas bertanya kepada dosen  pegampuh tersebut.


Komentar:
Kuisioner online ini dapat mengajarkan saya banyak hal. Dan dengan adanya pembelajaran cara pembuatan kuisioner online ini lebih memudahkan saya dalam pengumpulan data, cara pembuatannya pun tidak terlalu rumit dibandingkan jika saya harus membuat dan menyebarkan angket. Dengan membuat kuisioner secara online data yang dikumpulkan lebih akurat karna hasil nya lebih terinci daripada harus menghitung hasil data jka saya menyebarkan angket itu akan memakan waktu yang lama.

Sabtu, 02 Juni 2012

PEDAGOGI

PEDAGOGI
Kata pendidikan Berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak. Dalam arti luas pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran.
Pedagogi juga kadang-kadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran pemikiran Sokrates.
Pedagogi menurut beberapa pdnapat ahli:
•    Menurut Prof. Dr. J. Hoogeveld, pedagogi adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu supaya kelak ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Langeveld membedakan istilah pedagogi dan pedagogik. Pedagogik adalah ilmu pendidikan yang menekankan pada pemikiran dan perenungan tentang pendidikan, sedangkan pedagogi adalah pendidikan yang lebih menekankan praktek yang menyangkut kegiatan mendidik dan membimbing anak.
•    Menurut Hewet LLD bahwa pedagogi lebih dari sekedar ilmu dan seni mengajar. Tujuan pendidikannya adalah idealistik.
Pedagogi memiliki arti 3 hal berikut yaitu;
•    Instruksi
•    Pendidikan
•    sekolah

Jumat, 11 Mei 2012

Resume dan Testimoni Perkuliahan Blended Learning


•    Pengertian
Blended learning dalam penelitian pendidikan mengacu pada pencampuran yang berbeda belajar lingkungan. Ini menggabungkan tradisional tatap muka kelas dengan metode yang lebih modern melalui komputer kegiatan . Menurut para pendukungnya, strategi ini menciptakan pendekatan yang lebih terintegrasi untuk kedua instruktur dan peserta didik. Sebelumnya, teknologi berbasis bahan memainkan peran pendukung untuk tatap muka instruksi. Melalui pendekatan pembelajaran dicampur, teknologi akan menjadi lebih penting.
Dalam keadaan lain, lebih mengandalkan teknologi dalam kelas mungkin terjadi. Kegiatan dapat disusun sekitar akses ke sumber daya online, komunikasi melalui media sosial atau interaksi dengan pembelajar jarak di kelas lain atau lingkungan belajar lainnya
Ada pendekatan yang berbeda untuk belajar rata. Hal ini dapat mengambil berbagai bentuk atau bentuk, tergantung pada guru dan siswa yang terlibat.
•    Dampak Positif dan Negatif Blended Learning
Dampak postif dari Blended Learning:
Kita bisa lebih pinter menggunakan internet dengan fasilitas yang ada pada zaman sekarang ini, kita juga tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan informasi. Karna dengan adanya blended learning kita lebih mudah mendapatkan informasi yang ada di kampus.
Dampak negatif dari Blended Learning:
Tidak semua orang dapat memahami menggunakan internet. Dan jaringan internet tidak disemua tempat bagus dan lancar. Hambatan yang besar mungkin ada di jaringan koneksi yang lelet.
•    Testimoni
Pada kuliah kali ini pertama kali nya saya mendapatkan metode pembelajaran sistem blended learning. Menurut saya, ini metode pembelajaran yang bisa membantu mahasiswa memahami penggunaan metode blended learning. Dengan metode pembelajaran seperti ini lebih have fun karna tidak hanyan berfokus ke buku. Mungkin masalah yang sering terhambat hanya di jaringan koneksi yang terkadang lamban atau naik turun. Saya berharap tidak ada lg keleletan dalam jaringan, sehingga jika suatu saat metode ini dilakukan toidak terhalang oleh hambatan jaringan.

Selasa, 24 April 2012

Teknologi dan Pendidikan

Pritta Astuti Suryaningtyas (11-023)
M. Rizki Nugroho (11-062)
Ayu Puspita (11-078)

Bagaimana sih persinggungan antara teknologi dan pendidikan ?

Penggunaan teknologi seperti komputer, infocus, internet dan sebagai nya jelas sangat bersinggungan dengan pendidikan pada saat ini, dimana sekarang ini baik pengajar maupun murid nya di tuntut untuk dapat menggunakan komputer, infocus, internet dan sebagainya guna mendukung proses belajar dan mengajar serta proses pembelajaran. Teknologi tersebut pada khusus nya juga dapan digunakan sebagai sumber informasi dan media pembelajaran yang efektif, serta dapat meningkatkan kreatifitas baik pengajar maupun murid.




Dapatkah standar untuk murid yang "melek teknologi" di terapkan di Indonesia ?


Penerapan standar ini belum bisa dilakukan di Indonesia belum dapat di maksimalkan.
Contoh nya Standar pada pra taman kanak-kanak sampai grade dua.
Pada tingkatan ini harusnya anak sudah dapat menggunakan mouse,keyboard dan alat output seperti monitor dan printer untuk mengoperasikan komputer. sedangkan pendidikan di Indonesia pada tingkatan ini lebih menekan kan cara-cara bersosialisasi dengan teman sebaya .
Terlebih lagi anak-anak belum siap untuk untuk mengoperasikan perangkat tersebut.


Pandangan kami tentang ubiquitos computing 


Ubiquitos Computing , yaitu mendistribusikan komputer ke lingkungan, yang maksudnya kita bisa mengakses  informasi dimana saja dan kapan saja, dimana informasi lah yang membanjiri kita.
namun hal ini pun memiliki 2 sisi, yaitu positif dan negatif.
sisi positif nya yaitu, kita dapat kan informasi yang kita mau, dengan cepat, dan kapan mun dimana pun.
sedangkan sisi negatif nya adalah berkurang nya privasi perorangan, serta jika salah dalam penggunaan nya justru malah bisa membuat kita rusak. Untuk itulah diperlukan "melek teknologi" untuk dapat menerapkan ini, dimana kita sudah lebih tau sampai mana batasan penggunaan teknologi itu.

Senin, 09 April 2012

Psikologi Sekolah

Siti Melisa Harahap 11-005
Adinda Andini 11-009
Pritta Astuti Suryaningtyas 11-023


Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi
Psikologi merupakan bagian dari psikologi pendidikan. Sesuai degan pegertian ilmu psikologi, psikologi sekolah mempelajari perilaku dan proses mental di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, psikologi sekolah berfokus kepada siswa, guru dan orang tua siswa.

Perbedaan Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan
Psikologi sekolah merupakan ilmu terapan dari psikologi pendidikan yang hanya berfokus pada sekolah dan bidang-bidangnya di sekolah, terutama terhadap murid.
Psikologi sekolah juga berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan akademik, sosialisasi dan emosi yang bertujuan utuk membentuk pola pikir anak.
Psikologi pendidikan
Menurut Santrock, psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkunga pendidikan.
Secara harfiah atau etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa dan “logos” yang berarti ilmu. Psikologi mengandung makna yaitu ilmu jiwa yang berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktifitas-aktifitasnya atau perilaku manusia.
Psikologi pendidikan berarti cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari jiwa manusia atau perilaku manusia di bidang pedidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam bidang pendidikan, keefektifan dalam proses pembelajaran, cara mengajar da pengelolaan  organisasi sekolah.
Dari pengertian psikologi pendidikan, dan psikologi sekolah itu sendiri, dapat dilihat perbedaan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari jiwa manusia dalam pedidikan serta gejala-gejala di bidang pendidikan. Sedangkan psikologi sekolah adalah ilmu terapan dari psikologi pendidikan yang lebih mengkhususkan diri lagi hanya di dalam lingkungan sekolah, dalam proses pembelajaran dan pengajaran dan lebih secara detail memahami jiwa dan perilaku manusia di dalamnya terutama murid.

Fungsi sekolah sebagai agen perubahan
Sekolah harus memiliki fungsi dan peran dalam perubahan masyarakat menuju ke arah perbaikan dalam segala spek. Dalam hal ini, sekolah memliki 2 karakter secara umum. Pertama, melaksakan peranan, fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua, mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan.
Sebagai agen perubahan, sekolah berfungsi sebagai alat :
a. Pengembangan pribadi
b. Pengembangan budaya
c. Pengembangan bangsa
d. Pengembangan warga

Metode yang digunakan dalam Sistem Pembelajaran di sekolah

Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak selalu jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.
Metode ceramah adalah metode yang paling banyak disukai oleh kebanyakan guru, karena paling mudah mengatur kelas maupun mengorganisirnya. Bila guru dalam menyampaikan pesan (dalam hal ini materi pelajaran) dilakukan secara lisan kepada siswa, maka guru tersebut telah dapat dikatakan memberi ceramah. Siswa hanya mencatat dan menghafalkan konsep-konsep yang dijelaskan guru. Dalam metode ini siswa tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep-konsep tersebut. Metode ceramah adalah metode yang paling populer dan banyak dilakukan guru, selain mudah penyajiannya, juga tidak banyak memerlukan media. Metode ceramah merupakan suatu metode penyampaian informasi, dimana guru berbicara memberi materi ajar secara aktif dan peserta didik mendengarkan atau menerimanya.
Metode ceramah atau kuliah (lecture) merupakan suatu cara belajar mengajar dimana bahan disajikan oleh guru secara monologue (sologuy) sehingga pembicaraan lebih besifat satu arah (one way communication). Adapun siswa yang memiliki keterbatasan dalam memperhatikan, mendengar, mencamkan, mencatat, diberi kesempatan menjawab dan atau mengemukakan pertanyaan.

Ada juga beberapa metode yang digunakan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:

1. Metode Langsung
Metode ini menerapkan secara langsung semua aspek dalam bahasa yang diajarkan. Misalnya, dalam suatu pembelajaran pelajaran bahasa Indonesia di daerah bahasa pengantar di kelas adalah bahasa Indonesia tanpa diselingi bahasa daerah/ bahasa ibu.

2. Metode Alamiah
Metode ini berprinsip bahwa mengajar bahasa baru (seperti bahasa kedua) harus sesuai dengan kebiasaan belajar bahasa yang sesungguhnya seperti yang dilalui anak-anak ketika belajar bahasa ibunya. Proses alamiah sangat berpengaruh pada metode ini.

3. Metode Tatabahasa
Metode ini memusatkan pada pembelajaran vokabulerr (kosakata), kelebihan metode ini terletak pada kesederhanaannya dan sangat mudah dalam pelaksanaannya.

4. Metode Terjemahan
Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang lazim digunakan dalam pengajaran bahasa asing, termasuk dalam pengajaran bahasa Indonesia yang umumnya merupakan bahan kedua setelah penggunaan bahasa ibu/ daerah.

5. Metode Pembatasan Bahasa
Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian kosakata dan struktur bahasa yang akan diajarkan, kata-kata dan pola kalimat yang tinggi pemakaiannya di masyarakat diambil sebagai sumber bacaan dan latihan penggunaan bahasa.

6. Metode Lingustik
Prinsip metode ini adalah pendekatan ilmiah karena yang menjadi landasan pembelajaran adalah hasil dari penelitian para linguis (ahli bahasa). Urutan penyajian bahan pembelajaran disusun sesuai tahap-tahap kesukaran yang mungkin dialami siswa. Dengan demikian pada metode ini tidak dilarang menggunakan bahasa ibu, karena dengan bahasa ibu akan memperkuat murid dalam pemahaman bahasa tersebut.

7. Metode SAS
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) bersumber pada ilmu jiwa yang berpandangan bahwa pengamatan dan penglihatan pertama manusia adalah global atau bersifat menyeluruh. Dengan demikian segala sesuatu yang diperkenalkan pada murid haruslah mulai ditunjukan dan diperkenalkan struktur totalitasnya atau secara global.

8. Metode Bibahasa
Metode ini hampir sama dengan metode linguistik, bahasa ibu digunakan untuk menerangkan perbedaan–perbedaan fonetik, kosakata, struktur kalimat dan tata bahasa kedua bahasa itu.

9. Metode Unit
Metode ini berdasarkan pada 4 tahap, yaitu:
a. mempersiapkan murid untuk menerima pengajaran
b. penyajian bahan
c. bimbingan malalui proses induksi
d. generalisasi dan penggunaannya di sekolah dasar

Permasalahan yang terjadi di sekolah dan solusi pemecahan masalah

Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
Solusinya:
Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

Fungsi dan peran Psikolog Sekolah dan perlunya Psikologi Sekolah

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antar personel sekolah, guru-guru, wali kelas, dan petugas lainnya. Pekerjaan konselor merupakan salah satu dari pekerjaan profesional di sekolah. Semua personel sekolah terkait dalam pelaksanaan program bimbingan, karena bimbingan merupakan salah satu unsur dari sistem pendidikan. Kegiatan bimbingan mencakup banyak aspek dan saling kait-mengait, sehigga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.

Hal yang diberikan dalam kaitannya dalam Psikologi Sekolah

Yang perlu diperhatikan dalam Pendidikan Seksualitas Anak
Beberapa kalangan tidak menyetujui adanya pendidikan seks diberikan pada anak karena khawatir akan semakin membuat anak ingin tahu dan melakukannya namun ada kalangan yang menyetujui pendidikan seks diberikan sejak usia dini justru untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak mereka. Dalam memberikan pendidikan seks pada anak ada rambu-rambu yang harus diperhatikan, diantaranya adalah penyesuaian materi dengan usia anak. Selain hal tersebut, yang harus diperhatikan adalah sbb:
Tanamkan rasa percaya pada anak kita. Apa yang anda pikirkan jika ada seorang anak sekolah dasar kedapatan menyimpan beberapa komik dan VCD porno? Pernahkah terpikirkan oleh anda mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ini terjadi kemungkinan karena anak tersebut tertutup serta tidak adanya kepercayaan terhadap orang tuanya. Mengapa demikian? Seringkali ketika anak menanyakan sesuatu tentang apa yang ia dengar dan ia lihat dari lingkungannya, dan kita anggap itu sebagai sesuatu yang tabu dan memalukan, dengan serta merta kita membentaknya, memarahinya, dan menyuruhnya untuk tidak menanyakan hal-hal seperti itu lagi. Hal ini membuat anak mencari-cari jawaban dari teman-temannya atau sumber-sumber yang tidak bertanggung jawab.Dalam hal ini kepercayaan menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam membangun ikatan yang harmonis antara orang tua dan anak. Kepercayaan akan membuat si anak mau jujur dan terbuka akan masalah-masalah yang dihadapinya. Namun, sebuah kepercayaan tidak akan muncul jika si anak tidak merasa nyaman ketika ia mencoba jujur dan terbuka dengan orang tuanya.Tinggalkan saru dan tabu, perasaan tabu, saru, malu, dan kaku biasanya timbul karena kita masih beranggapan bahwa masalah seksualitas (termasuk didalamnya seks) adalah jorok atau memalukan. Namun, kita harus menyadari bahwa seksualitas adalah bagian dari diri kita yang mesti dipahami oleh kita, juga anak kita. Sehingga kita dan anak kita tahu, mengerti, puas dengan peranannya, dan mampu menyikapinya dengan wajar dan benar.Sebaiknya, diskusikan masalah ini pada anak dengan tenang. Gunakanlah saat-saat santai, sehingga anak juga tidak merasa malu untuk membicarakannya dengan kita. Akhirnya, anak pun mampu merekam dengan baik hal-hal yang sebenarnya patut untuk mereka ketahui.
Perbedaan Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan, dan Guru BK
Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa. Untuk dapat melihat luasnya cakupan kerja dari psikolog pendidikan, ruang lingkupnya, yaitu:· Melakukan assesment dan intervensi individual murid sekolah· Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah· Melakukan assesment pada anak-anak pra-sekolah di rumahnya, dan di sekolah (play group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya· Rekruitmen dan seleksi staf sekolah· Melakukan penelitian dan evaluasi di sekolah, misalnya anak-anak yang mengalami autis· Pelatihan, misalnya memberikan pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan keterampilan sosial, stress management, dan adolescent counseling· Assesment orang dewasa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi· Memberikan advice pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal di sekolah yang terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan. Konseling terhadap orang tua murid, khususnya mengenai perilaku anaknya Assesment terhadap kebutuhan pendidikan khusus dan disable, anak-anak cacat fisik atau neurologis, dukungan serta kebutuhan dalam setting sekolahnya· Terapi keluarga, terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional, masalah keluargaDengan demikian, psikolog pendidikan dapat membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga sekolah tersebut menjadi lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan, mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, mengembangkan kebijakan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah, dan membicarakan tantangan lain yang menjadi minat staf sekolah.
Psikolog Sekolah (Bimbingan Belajar, Play group, TK, SD, SLTP, SMU, dan Perguruan Tinggi). Bimbingan adalah “proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia di sekitarnya, mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan masalah-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”Sedangkan konseling diartikan sebagai “proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media internet atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”. Bimbingan konseling menempati bidang pembimbingan siswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Pemberian bimbingan konseling kepada siswa agar masing-masing siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri secara optimal. Bimbingan konseling dapat berfungsi pengembangan artinya, bimbingan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap.
Tugas Guru BK/Konselor Menurut PP No. 74 Tahun 2008 adalah Guru bimbingan konseling /konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pembimbingan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan konseling /konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.Tugas guru bimbingan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami serta menilai bakat dan minat. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri. Pengembangan karir, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.Jenis bimbingan adalah sebagai berikut:Bimbingan orientasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
Letak perbedaan antara psikolog pendidikan dengan guru BK/BP yaitu:Psikolog (termasuk psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.Sedangkan,Konselor adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Sumber:
www.scribd.com
miftah19.wordpress.com
zaifbio.wordpress.com

Rabu, 04 April 2012

PENTINGNYA PENDIDIKAN PAUD ( TK )


 
Nama Anggota kelompok :


LUSIA FITRI AYU PARDEDE ( 11030lfap.blogspot.com )
SITI RIZKI KARTIKA ( 11032sitirizkikartika.blogspot.com )
CHRISTYN ELISABETH SIAGIAN ( 11094christynelisabeths.blogspot.com )



PENDIDIKAN USIA DINI 


A. PENGERTIAN
Pendidikan usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.


B. MENGAPA PENDIDIKAN USIA DINI SANGAT PENTING ????
Mengapa pendidikan usia dini sangat penting ???? Berdasarkan hasil penelitian sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,80% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan si anak. Pada usia 0-8 tahun otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini.
Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar.

C. 4 AREA PENTING YANG DI PERLU DITINGKATKAN PAUD 
1.  Perkembangan Fisik, yang bertujuan  agar anak mampu mengontrol gerakan kasar secara sadar dan untuk keseimbangan, mengontrol gerakan halus. Caranya :
- Motorik Kasar: Berlari, memanjat, menendang bola, menangkap bola, bermain lompat tali, berjalan pada titian keseimbangan, dll.
- Motorik Halus: Mewarnai pola, makan dengan sendok, mengancingkan baju, menarik resluiting, menggunting pola,menyisir rambut, mengikat tali sepatu, menjahit dengan alat jahit tiruan, dll.
- Organ Sensoris:Membedakan berbagai macam rasa, mengenali berbagai macam bau, mengenali berbagai macam warna benda, mengenali berbagai benda dari ciri-ciri fisiknya, mampu membedakan berbagai macam bentuk, dll.


2. Perkembangan Kognitif, yang bertujuan untuk belajar dan memecahkan masalah, berfikir      logis. Misalnya: mengenal nama-nama warna,mengenal nama bagian-bagian tubuh, mengenal nama anggota keluarga,mampu membandingkan dua objek atau lebih, menghitung, menata, mengurutkan; mengetahui nama-nama hari dan bulan; mengetahui perbedaan waktu pagi, siang, atau malam; mengetahui perbedaan kecepatan (lambat dan cepat); mengetahui perbedaan tinggi dan rendah, besar dan kecil, panjang dan pendek; mengenal nama-nama huruf alfabet atau membaca kata; memahami kuantitas benda, dll.

  3.      Perkembangan Social Emosional, yangbertujuan untuk mengetahui diri sendiri dan orang
lain, bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, berperilaku sesuai dengan perilaku
prososial.  Misalnya: Menunjukkan rasa sayang pada teman, orang tua, dan saudaranya;
menunjukkan rasa empati; mengetahui simbol-simbol emosi: sedih, gembira, atau marah dan
mampu mengontrol emosinya sesuai kondisi yang tepat.


 4. PerkembanganKomunikasi, yang bertujuan agar anak mampu mendengar secara aktif 
dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, memahami sesuatu dapat diwakilkan
dengan tulisan dan dapat dibaca.Misalnya: Mampu mengungkapkan keinginannya dengan
kata-kata,mampu melafalkan kata-kata dengan jelas (bisa dimengerti oleh oranglain).