Selasa, 20 Maret 2012

Teori Intelegensi Edward Lee Thorndike

Kelompok 4
Siti Melisa Harahap (11-005)
Adinda Andini (11-009)
Pritta Astuti Suryaningtyas (11-023)

Edward Lee Thorndike lahir 31 Agustus 1874 di Williamsburg, Massachusetts. Dan meninggal pada tanggal 9 Agustus 1949. Edward Thorndike adalah anak seorang pendeta Metodis dan besar di Massachusetts.
Ketika ia lulus dari Universitas Wesleyan pada tahun 1895 dengan gelar sarjana, Thorndike kemudian terdaftar di Harvard University untuk belajar sastra Inggris dan Perancis. Selama semester pertama, ia mengambil kursus psikologi yang diajarkan oleh William James dan pada semester dua dia memutuskan untuk beralih konsentrasi studinya ke psikologi. Dia kemudian pindah ke Columbia University dimana dia belajar dibawah bimbingan psikolog James Mckeen Cattel.
Setelah mendapatkan gelar Ph.D. dari Columbia tahun 1898, Thorndike mengambil posisi sebagai asisten profesor dari pedagogi di Case Western Reserve University. Pada tahun 1900, Thorndike menikah dengan Elizabeth Moulton. Dia kemudian mengambil pekerjaan sebagai seorang profesor psikologi di Teachers College di Columbia University, dimana ia akan terus mengajar untuk sisa karirnya.

Thorndike mungkin paling terkenal untuk teori yang disebut Hukum Efek, yang muncul dari penelitiannya tentang bagaimana kucing belajar untuk melarikan diri dari kotak puzzle. Menurut Hukum Efek, tanggapan yang segera diikuti dengan hasil yang memuaskan menjadi lebih sangat terkait dengan situasi dan karena itu lebih mungkin terjadi lagi di masa depan. Sebaliknya, tanggapan diikuti dengan hasil negatif menjadi lebih lemah terkait dan kecil kemungkinannya untuk terulang kembali di masa depan.

Teori Thorndike menyatakan bahwa Intelegensi terdiri dari berbagai kemampuan spesifik yang ditampilkan dalam wujud perilaku intelegensi. Teori ini menyatakan bahwa intelegensi itu tersusun dari beberapa faktor yang terdiri dari elemen-elemen, tiap elemen terdiri dari atom-atom, dan tiap atom itu terdiri dari stimulus-respon. Jadi, suatu aktivitas adalah merupakan kumpulan dari atom-atom aktivitas yang berkombinasi satu dengan yang lainnya.

Sumber : psychology.about.com
www.psychologymania.com
adinda11009.blogspot.com
11005smh.blogspot.com
pritta11023.blogspot.com

Sabtu, 10 Maret 2012

Psikologi Pendidikan dan Fenomena Pendidikan di Indonesia


Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok Anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Psikologi Pendidikan 3 sks T.A 2011/2012 harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian Psikologi Pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya?

Pandangan dan penilaian kelompok kami terhadap kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mk.psikologi pendidikan 3 sks ta. 2010/2011 yang harus memiliki e-mail dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, terutama Medan, adalah:

Menurut kelompok kami, kewajiban mahasiswa untuk membuat email dan blog ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Pertama-tama kami akan membahas kelebihan dari kewajiban ini. Dengan diharuskannya mempunyai 1 akun email dan blog pada mata kuliah ini, maka mau tidak mau mahasiswa harus membuat 1 akun email dan blog tersebut, terlepas dari apakah mereka paham ataupun tidak paham bagaimana cara membuatnya. Nah dengan cara ini pula, mahasiswa dapat menjadi pribadi yang lebih open minded, atau yang wawasan nya akan dunia luar lebih luas, termasuk didalamnya dunia maya ataupun social media lainnya. Nah mahasiswa juga lebih mudah mengakses informasi & menjadi lebih tanggap terhadap teknologi yang dewasa ini telah menjadi sebuah kebutuhan. Mahasiswa yang diharapkan untuk lebih aktif dalam proses belajar dan mengajar dapat diaplikasikan didalam proses pembuatan email dan blog yang menjadi keharusan. Dan dengan adanya kewajiban ini, mahasiswa dipaksa untuk mengetahui dan bisa menggunakan internet sebagai media teknologi, informasi dan komunikasi.

Selain kelebihan, tentunya juga ada kelemahan yang kami simpulkan didalam proses pembuatan email dan blog ini. Nah kelemahan-kelemahan inilah yang sering menghambat terlaksananya tujuan dari mata kuliah ini. Adapun kelemahan-kelemahan yang dapat kami simpulkan adalah bagi mahasiswa yang belum memiliki kelengkapan peralatan teknologi komunikasi ini ( mis: laptop, modem, smartphone, tablet pc, dll) secara lengkap, maka akan menemui beberapa kendala dalam proses pembuatan email dan blog tersebut, dan tidak hanya dalam proses pembuatan, kendala-kendala justru muncul ketika akan mengakses email dan blog ini. Hal ini membuat mahasiswa ini tidak selalu bisa mengetahui informasi-informasi terbaru ataupun tugas-tugas yang baru diberikan.

Fenomena ini bila dikaitkan dengan pola pendidikan yang ada di Indonesia, khususnya Kota Medan, menurut kelompok kami, fenomena seperti ini sudah seharusnya diterapkan dalam proses belajar mengajar. namun karena fasilitas yang belum memadai, maka fenomena ini masih menghadapi banyak kendala di dalam prosesnya. Nah untuk itu, maka adalah sudah menjadi tugas kita semua para generasi muda yang harus menyempurnakannya agar kelak semua kalangan masyarakat dapat menikmati teknologi tanpa terkecuali.